JAKARTA - Salah satu masalah dalam pendidikan tinggi
adalah kesenjangan antara dunia akademik dengan dunia kerja. Banyak
lulusan perguruan tinggi ternyata tidak mampu bersaing dalam pasar
tenaga kerja.
Untuk menjawab tantangan itu, setiap kampus pun
memiliki strategi tersendiri. Universitas Tarumanagara (Untar) misalnya,
selama 55 tahun perjalanannya, menjalin hubungan dengan berbagai pihak
dan merumuskan langkah-langkah mempersempit kesenjangan dunia perguruan
tinggi dengan dunia profesional.
"Kami bekerja sama dengan
konsultan profesional, fakultas dan alumni untuk menetapkan strategi
besar dalam meningkatkan kinerja. Berbagai strategi ini kami arahkan
untuk mencapai tiga sasaran yaitu integritas, profesionalisme dan
kewirausahaan," kata Rektor Untar Prof. Roesdiman Soegiarso dalam acara
buka puasa bersama di kampus Untar, Jumat (11/7/2014).
Selain
meningkatkan mutu lulusan, fasilitas dan dosen, ujar Roesdiman, berbagai
strategi itu juga dimaksudkan untuk menciptakan sistem pendidikan yang
lebih baik. Basisnya, transparansi dan teknologi informasi.
Upaya
tersebut berbuah manis, berawal sebagai perguruan tinggi ekonomi, Untar
kini memiliki delapan fakultas, 26 program studi dan program
pascasarjana. Bahkan, belum lama ini beberapa program studi Untar meraih
sertifikasi internasional dalam sistem manajemen mutu, ISO 9001:2008.
"Ini
menunjukkan komitmen kuat Untar dalam pelayanan pendidikan. Saya yakin
bahwa Untar sedang bergerak menuju sebuah universitas terkemuka di Asia
Tenggara," tutur Roesdiman.
Meski demikian, Roesdiman mengaku
tidak akan berpuas diri. Pihaknya akan terus berupaya mengembangkan
fasilitas akademik. Dalam waktu dekat misalnya, Untar akan memiliki
kampus baru seluas 138 hektar di kawasan Legok, Karawaci, Tangerang.
"Kami juga membangun rumah sakit pendidikan baru, di samping RS Royal Taruma yang sudah ada," imbuhnya.
cr. http://news.okezone.com/read/2014/07/11/373/1011738/buka-puasa-rektor-untar-bagi-cerita-sukses
No comments:
Post a Comment